Curug Bajing, Keindahan Tersembunyi Petungkriyono Pekalongan

Petungkriyono memang terkenal memiliki banyak curug sehingga sering disebut "Negeri Seribu Curug". Seringkali kita melihat curug-curug kecil dipinggir jalan utama yang dilewati atau suara gemericik air dari dalam hutan yang lebat. Namun ada satu curug yang masih menjadi destinasi utama warga Pekalongan dan sekitarnya jika berkunjung ke Petungkriyono, yaitu Curug Bajing. Curug Bajing merupakan curug "tercantik" (menurut saya) yang ada di Petungkriyono.

Curug Bajing terletak di Desa Tlogopakis, Kecamatan Petungkriyono. Curug Bajing diresmikan pada 29 November 2014. Banyak papan penunjuk arah untuk mencapai lokasi ini, namun jalannya masih belum halus. Curug Bajing memiliki ketinggian kurang lebih 75 meter. Mengapa dinamakan Curug Bajingan? Apakah karena dulu disini banyak hewan bajing (tupai)? Saya sendiri kemarin lupa untuk menanyakannya hehe. Fasilitas di lokasi ini cukup lengkap, sudah terdapat beberapa warung, toilet, tempat parkir yang luas, mushola, dan homestay di sekitar lokasi. Tiket masuk Curug Bajing termasuk murah, cuma 5 ribu rupiah.

Pintu masuk Curug Bajing
Saya sampai lokasi Curug Bajing sekitar pukul 11 siang. Saya mengunjungi Curug Bajing bersama rekan kerja untuk menghilangkan penat karena banyaknya pekerjaan di kantor. Wisata Curug Bajing cocok untuk wisata orang-orang kantoran karena energi yang dikeluarkan untuk menuju curug ini tidak terlalu besar. Waktu tempuh yang dibutuhkan untuk berjalan dari lokasi parkir menuju curug kurang dari 10 menit dan jalannya juga tidak terlalu curam.

Sepanjang jalan dari parkiran menuju lokasi air terjun terdapat beberapa warung yang menyediakan berbagai makanan dan minuman khas Petungkriyono, jadi kalian tidak perlu khawatir bakal kelaparan di tempat ini hehe. Selain bisa melihat curug, disini juga terdapat beberapa spot yang bisa digunakan untuk selfie dan instagramble banget. Lokasi ini juga kadang digunakan oleh sepasang kekasih yang melakukan pre-wedding. Asik banget kan, foto pre-wedding dengan background air terjun yang cantik banget. Disini juga disediakan camp area bagi kalian yang ingin mendirikan tenda dan menghabiskan malam dilokasi.

Antri gan hehe

Setelah melewati spot selfie dan camp area, kalian harus turun dan melewati jembatan bambu untuk bisa mendekat ke arah air terjun dan menikmati kesegaran air terjun tersebut. Jembatan bambu ini juga bisa dijadikan spot foto yang bagus kok. Jika kalian jeli, disini banyak sekali spot foto yang bisa dimanfaatkan. Jika mau foto tetap jaga keselamatan ya, jangan asal cari spot bagus namun keselamatan tidak dipikirkan. Setelah melewati jembatan bambu, kalian akan menemukan sebuah warung dan mushola yang paling dekat dari curug ini. Disini ada sebuah kolam yang airnya tidak pernah keruh walaupun lokasi ini diguyur hujan dan air sungai aliran curug menjadi berwarna coklat. Air ini juga digunakan oleh pengunjung untuk berwudhu.

Jembatan Bambu
Salah satu spot di sekitar jembatan.
Sensasi yang bisa dirasakan saat anda dekat dengan jatuhnya air curug adalah kalian akan terkena cipratan air dan angin yang cukup kencang. Saran saya sih kalau mau mendekat ke curug mending kalian pakai jas hujan hehe atau kalian membawa pakaian ganti karena kalau kesini kalian pasti bakal basah kuyup haha. Kalau mau ambil foto ditempat ini, kalian harus rela handphone  atau kamera kalian basah karena tidak ada tempat untuk berlindung dari cipratan air di dekat curug.

Kagak berani mendekat gan, takut basah kameranya hehe.
Nhah tempat ini recommended banget untuk dijadikan pelarian dari rutinitas aktivitas kantor yang membosankan. Ajaklah teman-teman kerja kalian untuk sesekali menikmati ciptaan-Nya. Cukup datang ke lokasi wisata alam di dekat tempat tinggal anda. Selain tidak memerlukan biaya yang mahal, energi yang dikeluarkan juga tidak terlalu besar. Pikiran fresh hati pun senang.



0 Comments